yuk main-main....

Informasi lebih rinci silakan hubungi 08127397697 atau melalui email playonsriwijaya@gmail.com

Minggu, 31 Juli 2011

Pemeranan Fasilitator Outbound



PERAN UMUM


1.     Perancang program/ konseptor
  • Membuat konsep kegiatan sesuai tujuan.
  • Menerjemahkan tujuan dan konsep kegiatan dalam materi-materi/ aktivitas turunannya, dengan mempertimbangkan lokasi, waktu, karakter peserta, jumlah peserta, dan hal-hal terkait lainnya.
  • Pengaluran dan penjadwalan kegiatan.
  • Menetapkan kualifikasi pelaksana program (instruktur, pendamping, pengamat)
  • Menetapkan parameter evaluasi dan tingkat keberhasilan program.

2.     Dirigen/ playmaker/ konduktor/ moderator
(jika diperlukan, terutama untuk program yang panjang dan kompleks)
  • Mengatur tempo kegiatan, terutama terkait dengan kondisi aktual peserta, supaya tetap dapat mencapai target parsial/ alur program.
  • Berwenang melakukan intervensi pada peserta, baik secara langsung atau melalui pendamping kelompok supaya alur program tetap terjaga.
  • Menarik benang merah antar materi/ dinamika/ permainan sehingga dapat dipahami dan diikuti peserta.

3.     Instruktur dinamika/ permainan
  • Pemandu suatu dinamika/ permainan.
  • “Tuan rumah” bagi peserta dalam aktivitas yang dibawakannya, meliputi sisi materi dan keselamatan proses.
  • Memberi penilaian teknis terhadap kelompok/ peserta , sesuai prestasi yang dicapainya.
Proses pemaknaan outbound

4.     Pemateri (jika ada materi khusus)

5.     Pendamping kelompok
  • Mendampingi kelompok peserta secara aktif saat menjalani proses pendidikan pengalaman.
  • Berinteraksi dengan peserta (evaluasi/ diskusi/ sharing) untuk mengkondisikan peserta mampu mengikuti dan memaknai semua tahapan proses.
  • Membuat catatan perkembangan peserta berdasarkan interaksi.

6.     Pengamat (jika diperlukan)
  • Mengamati kelompok peserta/ seluruh peserta  saat menjalani proses pendidikan pengalaman.
  • Membuat catatan perkembangan kelompok/ peserta berdasarkan pengamatan/ interpretasi pengamat.

7.     Tim Operasional (perlengkapan, kesehatan, akomodasi, administrasi, dan lain-lain)

PERAN SPESIFIK
 
1.     Pelatih
Melatih ketrampilan baru/ spesifik , misal: melatih ketrampilan mendirikan tenda
  • Berorientasi pada peserta
  • Relevan dengan proses/ kebutuhan saat itu
  • Menjadi role model
  • Suasana gembira
  •  “Menantang”

2.     Translator pengalaman
Apa kata dunia, Jika fasilitator yang melatih cara mendirikan kemah, tidak terlihat antusias dan menikmati suasana berkemah?
  • Pengalaman dan nilai-nilai yang pernah dialami fasilitator perlu ditransfer pada peserta.
  • Transfer ketrampilan saja tidak cukup jika tidak diikuti antusiasme dan keterlibatan penuh, buatlah atmosfer yang kondusif.

3.     Perancang program
  • Fasilitator yang pernah belajar/ berperan merancang program tentu akan lebih komplet pemahaman terhadap konteks program.
  • Ketika dia berperan menjadi pendamping kelompok, instruktur dinamika, pengamat, dirigen, maupun tim teknis, dipastikan lebih menghayati peran tersebut, dengan pandangan-pandangan yang lebih obyektif dan menyeluruh.

4.     Konselor
Dalam proses outbound kadang-kadang, peserta mengalami kondisi di luar kenyamanan, suasana takpasti, dan berbagai resiko dan tantangan, maka, siap-siaplah menjadi konselor?
  • Sebagai pilihan pertama peserta yang sedang “limbung” untuk diskusi/ sharing/ curhat konselor harus menghadapi secara dewasa, tetap ingat peran sebagai fasilitator terhadap peserta.
  • Perlu berbagai ilmu “mengenai manusia” selain ketrampilan teknis dan konseptual program.

5.     Fasilitator grup/ pendamping Kelompok
Porsi terbesar program pendidikan pengalaman adalah proses pengolahan pribadi dalam suatu grup/ kelompok, sehingga untuk memfasilitasi hal tersebut diperlukan fasilitator yang handal.
  •  Perlu pengetahuan dan ketrampilan mengelola, menstimulus, memotivasi, bahkan jika diperlukan menintervensi  kelompok, khususnya dalam sebuah proses pembelajaran.
  • Obyektif melihat perkembangan antara individu, kelompok kecil, dan kelompok besar.

6.     Presenter
Kadang diperlukan kemampuan fasilitator untuk mempresentasikan sesuatu pada peserta, misal:
  1. Menjelaskan kondisi sosial kemasyarakatan daerah yang akan digunakan untuk lokasi kegiatan,
  2. Menjelaskan tentang “manajemen keselamatan kerja di pabrik” sebagai salah satu bagian materi pendukung program.
Memang bukan peran utama fasilitator, namun baik jika menguasai dasar-dasar komunikasi/ public speaking.

7.     Entertainer
Ada kala diperlukan suasana heboh/ menghibur dalam sebuah kelompok demi menjaga stabilitas, atau menaikkan semangat kelompok yang melesu.
  • Memancing salah satu peserta untuk menjadi “entertainer”, sesuai kemampuan yang dikuasainya
  • Menjadi “entertainer” bagi kelompoknya.
  • Humoris, dan cerdas memancing tawa, terutama sesuai konteks proses.
Namun tetap diingat, jangan sampai aktivitas ini justru mengaburkan proses secara umum.

1 komentar:

  1. Blog ini sangat inspiratif Pak...

    jempol... =)

    Salam
    http://amadeapranastiti.blogspot.com/

    BalasHapus