yuk main-main....

Informasi lebih rinci silakan hubungi 08127397697 atau melalui email playonsriwijaya@gmail.com

Jumat, 02 Desember 2016

Strategi Merancang Rute Outbound



Tulisan ini adalah secuplik naskah dalam buku "Pelatihan Berbasis Permainan" mengenai bagaimana merancang skenario rute outbound.
Buku ditulis dengan pendekatan keilmuan experiential learning yang dikemas dalam sebuah cerita per-outbound-an yang seru.

Yuk langsung saja kita nikmati...

“Nah, sekarang kita akan lihat nih, misalnya jumlah pesertanya banyak. Bagaimana kita mengatur rutenya? Kebetulan diantara kita sudah ada 2 sukarelawan yang membuat contoh skenarionya, dan akan menunjukkan pada kita semua. Mari kita sambut dengan meriah Mbak Setyowati dan Mbak Murtiah.” Abdulah tanpa basa-basi memanggil Setyo dan Murtiah, untuk presentasi pula. Kaget juga mereka tiba-tiba diminta tampil, pantesan tanda-tandanya sudah ada ketika sebelum sesi, Abdulah memastikan kedua rute itu sudah ditulis ulang dalam komputernya. Ternyata mau ditampilkan, huh. “Jadi kedua outbounder kita ini akan menjelaskan pergerakan peserta untuk acara bagi 250 siswa SMP yang akan outbound di tempat ini, di COCOK. Nanti silakan bergantian mempresentasikannya ya Mbak. Saya bantu tampilkan slidenya saja.”

Setyo dapat giliran pertama, dan ditampilkanlah hasil perjuangannya membuat rute.

3 Versi Pergerakan


Pos Pipa Bocor
Pos Spider web
Pos Flying Fox
Pos Gegana
Pos Puzzle
Pos Lempar Bola
Pos Cari belut di kolam
Pos Alcatraz
Pos Gobak Sodor
Pos Tarik Tambang
Sesi -1
1 & 2
3 & 4
5 & 6
7 & 8
9 & 10
11 & 12
13 & 14
15 & 16
17 & 18
19 & 20
Sesi -2
19 & 20
1 & 2
3 & 4
5 & 6
7 & 8
9 & 10
11 & 12
13 & 14
15 & 16
17 & 18
Sesi -3
17 & 18
19 & 20
1 & 2
3 & 4
5 & 6
7 & 8
9 & 10
11 & 12
13 & 14
15 & 16
Sesi -4
15 & 16
17 & 18
19 & 20
1 & 2
3 & 4
5 & 6
7 & 8
9 & 10
11 & 12
13 & 14
Sesi -5
13 & 14
15 & 16
17 & 18
19 & 20
1 & 2
3 & 4
5 & 6
7 & 8
9 & 10
11 & 12
Sesi -6
11 & 12
13 & 14
15 & 16
17 & 18
19 & 20
1 & 2
3 & 4
5 & 6
7 & 8
9 & 10
Sesi -7
9 & 10
11 & 12
13 & 14
15 & 16
17 & 18
19 & 20
1 & 2
3 & 4
5 & 6
7 & 8
Sesi -8
7 & 8
9 & 10
11 & 12
13 & 14
15 & 16
17 & 18
19 & 20
1 & 2
3 & 4
5 & 6
Sesi -9
5 & 6
7 & 8
9 & 10
11 & 12
13 & 14
15 & 16
17 & 18
19 & 20
1 & 2
3 & 4
Sesi -10
3 & 4
5 & 6
7 & 8
9 & 10
11 & 12
13 & 14
15 & 16
17 & 18
19 & 20
1 & 2

“Saya akan menjelaskan matrik ini,” Setyo memulai penjelasannya. “Jumlah peserta ada 250 anak, dan dibagi dalam 20 kelompok sehingga tiap kelompok beranggaotakan sekitar 12 atau 13 orang. Mereka akan memainkan 10 permainan di 10 pos, yaitu: Pipa Bocor, Spider Web, Flying Fox, Gegana, Puzzle, Lempar Bola, Cari Belut di Kolam, Alcatraz, Gobak Sodor, dan Tarik Tambang. Dalam satu pos permainan, akan bertemu dua kelompok sesuai jadwal tiap sesi. Nanti ada total 10 sesi permainan.” Setyo lalu melanjutkan penjelasan dengan sekilas menerangkan di mana saja ke 10 titik lokasi permainan outbound berada.


Setelah itu giliran Murtiah yang presentasi setelah matrik buatannya ditampilkan

Pos P
Pos Q
Pos R
Pos S
Pos T
Pos U
09.00 - 09.30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
09.30 - 10.30
7
8
9
1
2
3
4
5
6
16
17
18
10
11
12
13
14
15
10.30 - 11.30
4
5
6
7
8
9
1
2
3
13
14
15
16
17
18
10
11
12
istirahat

13.00 - 13.30
10
13
16
11
14
17
12
15
18
1
4
7
2
5
8
3
6
9
13.30 - 14.00
12
15
18
10
13
16
11
14
17
3
6
9
1
4
7
2
5
8
14.00 - 15.00
11
14
17
12
15
18
10
13
16
2
5
8
3
6
9
1
4
7

 “Sama seperti tadi yang dipresentasikan Mbak Setyowati, jumlah peserta 250 siswa SMP, tapi saya bagi dalam 2 grup besar masing-masing berisi 9 kelompok. Kelompok 1 sd. 9 masuk grup A dan kelompok 10 sampai 18 masuk grup B. Pada pagi hari, 9 kelompok dari Grup A main di 3 pos yaitu P, Q, dan R. Sedangkan Grup B main di Pos S, T, dan U. Tiap Pos akan diisi 3 kelompok. Setelah makan siang, gantian, 9 kelompok dari Grup B main di Pos P, Q, dan R selama 3 sesi permainan. Maka yang dari Grup A kini main di Pos S, T, dan U.

Waktu di tiap pos permainan adalah 30 menit. Sedangkan waktu istirahat 1,5 jam. Jika proses dimulai pada pukul 9 pagi, maka pada pukul 3 sore outbound sudah selesai. Saya tidak menentukan di tiap pos itu permainannya apa saja; namun prinsipnya apa pun permainannya, waktu maksimal adalah 30 menit. Demikian penjelsan matrik ini,” Murtiah lalu mengakhiri presentasinya.

Semua peserta memerhatikan kedua presentasi tersebut, terlebih Yulandro yang juga diam-diam membuat oret-oretan tugas Abdulah. Maka sambil mendengarkan presentasi Setyo dan Murtiah, dia membandingkannya dengan hasil rutenya. Yulandro sendiri membagi 250 peserta dalam 16 kelompok yang dibagi dalam 4 pos permainan. Tiap pos diisi 4 kelompok, untuk main selama 4 putaran. Hmmm… jadilah, pikir Yulandro.

Beginilah oret-oretan Yulandro:
Permainan A
Permainan B
Permainan C
Permainan D
Putaran I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Putaran II
5
8
9
13
1
4
10
14
2
6
15
16
3
7
11
12
Putaran III
6
7
10
11
3
11
12
15
1
4
13
14
2
5
9
8
Putaran IV
12
14
15
16
2
9
13
16
3
5
7
8
1
4
6
10

Abdulah lalu memersilakan peserta untuk memberi komentar pada 2 skenario rute buatan Setyo dan Murtiah, yang jika disimpulkan menghasilkan:

Skenario Setyowati:
  • Skenario secara teknis sudah benar, namun karena  menggunakan terlalu banyak permainan, 10 jenis, sehingga berpotensi membuat waktu outbound menjadi lama.
  • Peserta pun berpotensi lebih lelah untuk mengikuti 10 pos permainan.
  • 10 jenis permainan tersebut jika dimainkan oleh 2 kelompok @ 12 atau 13 orang akan menghasilkan lama waktu yang selisihnya lama untuk konteks tempat di COCOK. Misal untuk main flying fox 2 kelompok atau 24 orang di COCOK memerlukan waktu sekitar 40 menit, sementara untuk permainan “Lempar Bola” paling-lama memerlukan waktu 10 menit. Artinya ada perbedaan waktu yang mencolok antara 2 permainan ini; untuk permainan lain tentu bisa dikaji dengan cara serupa.
  • 2 kelompok bertemu terus selama 10 sesi permianian bisa membuat bosan pesertanya.


Skenario Murtiah:
  • Secara teknis, skenario jadwal dan rute sudah tepat, dan tidak terlalu ribet.
  • 6 pos permainan yang @ diisi 3 kelompok juga masih dianggap pas.
  • Waktu 30 menit tiap pos juga dianggap pas, pun untuk konteks waktu keseluruhan untuk bermain. Namun karena tidak disebutkan jenis permainannya, belum tahu juga apakah 30 menit itu juga akhirnya menjadi tetap pas.

Adapun Yulandro melakukan penilaian sendiri terhadap skenario rutenya yang hasilnya adalah sudah lumayan bagus.



Karena sudah banyak yang memberi tinjauan pada kedua contoh skenario rute tadi, maka akhirnya Abdulah hanya menegaskan beberapa hal prinsip saja sebelum outbounder membuat jadwal perjalanan peserta outbound, yaitu:
  1. Pastikan pembagian kelompok peserta menghasilkan jumlah anggota kelompok sesuai dengan jenis permainan yang dipilih. Jangan sampai jumlah anggota kelompok terlalu banyak untuk memainkan suatu permainan, atau sebaliknya kekurangan orang untuk bermain.
  2. Pastikan ketersediaan perlengkapan permainan sesuai skenario jadwal, apakah memang hanya perlu 1 set permainan, 2, 3, atau mungkin perlu 4 set permainan. Akan baik jika disediakan perlengkapan cadangan.
  3. Pastikan waktu permainan di tiap pos dibuat relatif sama.
  4. Perhatikan waktu perpindahan satu pos ke pos lain juga relatif sama.
  5. Sistem fasilitator terhadap kelompok peserta harus jelas, apakah:
  6. a)      Fasilitator/ instruktur mengikuti peserta dan di tempat yang telah ditentukan tinggal membawakan permainan yang perlengkapannya sudah tersedia/ ditinggal di situ.
    b)      Kelompok peserta yang bergerak menuju tempat permainan di mana perlengkapan dan fasilitator menunggu di sana.
  7. Jika membuat skenario untuk jumlah kelompok atau peserta yang banyak usahakan yang sederhana saja sehingga meminimalkan peserta yang bingung sehingga salah membaca jadwal. Dalam sistem rotasi, keterlambatan satu kelompok datang ke pos, atau sebaliknya keterlalulamaan suatu kelompok di pos bisa mengganggu jadwal secara keseluruhan. Untuk kondisi semacam itu, sangat disarankan ada petugas khusus yang memberi tanda kapan peserta harus berrotasi dari satu pos ke pos lainnya.
  8. Perlu dipertimbangkan juga apakah antara satu kelompok dengan kelompok lain di pos yang berbeda bisa saling melihat permainan, atau justru konsepnya antar pos supaya tidak bisa saling melihat permainannya.


Pada akhir paparannya, Abdulah memberi tips, bahwa prinsip Merancang serial dinamika kelompok/ outbound, adalah  KREDIT, kependekan dari Kreatif, Detail, dan Telaah. Kreatif itu mengacu melalui berbagai bahan (bacaan/ pengalaman), seorang fasilitator mestinya dapat merancang skenario yang menarik. Detail itu berarti semua hal, sampai yang terkecil sudah diperhitungkan. Sedangkan Telaah adalah  meninjau ulang keseluruhan skenario sehingga mengarah pada tujuan konseptual dan operasional, serta brat ringan permainan dan kompensasinya logis.


Usai materi, Setyo merasa bahwa masih banyak hal yang ternyata perlu dipelajarinya, termasuk untuk sekedar menentukan rute dan jadwal. Ah… tambah menantang saja urusan outbound ini. Hmf… masih ada satu sesi lagi acara ngobrol malam ini, tapi badan Setyo terasa lelah, mungkin karena ladas main hujan-hujanan sore tadi. Ah, ngobrol-ngobrol lagi, mending istirahat saja, demikian akhirnya Setyo memilih tidur di tendanya daripada ikut ngobrol tentang perkembangan suksesi outbounder yang tergabung dalam FOKI.

bersambung ....

Nah, inilah penampakan calon sampul buku "Pelatihan Berbasis Permainan"