yuk main-main....

Informasi lebih rinci silakan hubungi 08127397697 atau melalui email playonsriwijaya@gmail.com

Rabu, 11 Februari 2015

Demam TANGRAM


Tangram adalah puzzle yang terdiri dari 7 potongan seperti berikut:
Tangram adalah permainan yang paling tua yang dikenal dalam matematika. Perminan ini dikembangkan pertama kali di negeri Cina dan sering disebut dengan puzzle china. Tangram berasal dari kata Tang dan Gram. Tangram (Bahasa Mandarin七巧板 (qī qiǎo bǎn), secara harafiah berarti "tujuh papan keterampilan") adalah suatu puzzle yang terdiri dari tujuh keping bangun datar (disebut ‘tans’) yang terdiri atas :
-          Dua segitiga siku-siku sama kaki (besar)
-          Dua segitiga siku-siku sama kaki (kecil)
-          Satu segitiga siku-siku sama kaki (sedang)
-          Satu bujursangkar (kecil), dan
-          Satu jajaran genjang
- See more at: http://eostudent.blogspot.com/2013/11/tangram-media-pembelajaran-matematika.html#sthash.ah7vN627.dpuf



7 Potongan puzzle Tangram
sejarah dan perkembangannya, bisa diklik di : sejarah tangram

Jika dibuat dari pemotongan sebuah bujur sangkar, polanya seperti ini,



Dari 7 potongan puzzle tersebut bisa disusun banyak sekali bentuk yang diidentikan dengan sesuatu, misalnya “BURUNG atau UNGGAS” nih contohnya:


28 Burung/ Unggas yg bisa dibentuk oleh Tangram
Memerhatikan contoh di atas saja, ada 28 jenis Burung/ Unggas yang bisa dibentuk; sangat inspiratif khan?
Bagaimana memainkan tangram? Ya sederhananya dari 7 bagian buatlah suatu bentuk tertentu; soal biasanya sudah diberitahu, contohnya ya tadi itu, 28 soal tangram “Burung” yang bisa dibuat.
Nah, lalu apa istimewanya permainan ini? O sangat asyik mengembangkan tangram dalam berbagai dimensi permainan kreatif. Saya cerita keterlibatan saya dengan tangram dahulu ya.
Lebih dari 5 tahun saya mulai mengenal tangram untuk dimainkan dan langsung mengeksesuksinya dengan membuat dari karpet berukuran 2x2 meter.
Pernah juga saya buat tangram dari papan tripleks 3 miilimeter berukuran 2 x 2 meter.




Dari yang besar drastis beralih ke yang mungil, saya buat tangram dari karet busa ukuran 28 x 28 cm. 


Perkembangan terakhir, saya buat tangram dari busa dengan ukuran 88 x 88 cm




Bagaimana soal tangram diberikan? Macam-macam juga caranya, misalnya yang tadi sudah diungkap yaitu dengan memberi satu atau beberapa bentuk untuk disusun.
Oh ya, tangram bisa dimainkan secara individu paupun secara berkelompok. Dimainkan tanpa lawan, atau berlomba dengan beberapa lawan sekaligus; semuanya bisa direkayasa.

Persoalannya adalah  bagi sebagian besar pemain, menyusun tangram adalah hal yang suangat susah. Soal yang dipikirnya sederhana penyelesaiannya, ternyata ada juga yang sampai hampir 1 jam, 1 soal belum terpecahkan juga.
Melalui berbagai pengalaman peserta yang kesulitan menyelesaikan tangram, maka mulai saya pikirkan petunjuk-petunjuk atau pun kunci-kunci untuk  memudahkan peserta menyelesaikan tangram. Lha daripada misalnya mereka satu jam nggak selesai-selesai 1 soal lalu stress, khan malah repot kita.


Katakanlah soalnya adalah membuat tangram susunan “ikan” seperti ini: 




Duluuu…. Saya memprosesnya begini.
Ada beberapa level petunjuk/bantuan, dari mulai yang 1 potong terbuka, 2, 3, dan 4 potong terbuka. Maksudnya begini. Ada beberapa bagian yang diberi petunjuk di mana posisinya. Petunjuk ke-1 artinya dari 7 potongan, hanyaa 1 bagian saja yang ditunjukkan di mana posisinya. Jika masih belum bisa dan memerlukan petunjuk/ bantuan ke-2, artinya ditunjukkan 2 bagian, bantuan ke-3 ya 3 posisi potongan, dan bantuan keempat itu 4 posisi puzzle. Berikut ini contohnya, berturut-turut dari petunjuk pertama sampai keempat.



 






Kenapa tidak ada bantuan kelima? yang memang tidak dibuat karena asumsinya, jika sudah dibantu sampai 4 posisi tetapi belum bisa menyelesaikan soal, berarti itu sudah amat sangat keterlaluan sekali. Unsur “permainan”nya jadi ilang dong, itu hampir sama nyuruh peserta nyusun saja, unsur teka-teki atau misteri/ tantangannya hampir Nol.
Saat itu, saya membuat kartu-kartu tangram lumayan banyak. Ada 8 soal yang dibuat = 8 kartu, tiap soal ada jawaban/kunci = 8 kartu, dan ada 4 bantuan untuk tiap soal = 8 x 4 = 32. Jadi total diperlukan 48 kartu; itu hanya untuk 1 set permainan berisi 8 soal, lho.
Apa akibatnya? Pertama repot karena harus ngurus 48 kartu yang jika hendak dimainkan pengelompokan dan urutannya pun harus pas. Kerepotan pertama mengakibatkan beberapa kartu terselip entah kemana sehingga kerepotan kedua adalah ketika ada kartu yang rusak/ hilang, maka laju permainan jadi tersendat atau tidak maksimal.
Namun beberapa tahun berlalu saya menemukan strategi baru tentang penyoalan, dan pemetunjukkan permainan tangram. Saya buat 4 set permainan dengan @ 8 soal, jadi perlu 4 x 8 = 32 kartu. Ada 8 kunci = 8 kartu.  Ditambah 2 lembar kunci yang berisi @ 4 jawaban. Total ada 42 kartu untuk 8 pertanyaan, tapi ada 4 set. 

Contoh kuncinya ya hanya seperti ini:
 

Inilah soal yang dalam beberapa bulan terakhir ini jadai andalan saya: Goose, Horse, Snail, Camel, Fish, Duck, Cat, dan Fox, masing-masing dibuat 4 set dengan warna beda: Biru, Merah, Hijau, dan Kuning.







Lalu bagaimana memainkannya?
Gampang, soal dibagikan, bisa langsung 4 kelompok main dengan soal yang sama (dibedakan dengan warna soal); jika ada kelompok yang ingin minta bantuan, dia bisa melihat jawaban di suatu tempat yang agak jauh dari tempat mereka menyelesaikan soal. Jika sudah melihat ternyata tak kunjung berhasil, bagaimana, ya diberi kesempatan melihat lagi. Intinya, perlu bantuan/ petunjuk, lihatlah. Apakah untuk melihat kunci ada kompensasi tertentu, bisa saja dibuat begitu, bisa pula tidak, fleksibel sesuai keinginan kita lah.
Dengan metode tersebut, maka keempat kelompok bisa melihat kunci secara bersamaan, ya nggak apa-apa.
Hal yang bikin asyik adalah di mana kunci jawaban tersebut diletakkan. Beberapa yang pernah saya lakukan adalah menempatkan kunci pada:

  • Diletakkan di suatu tempat yang berjarak 10-20 meter dari tempat penyelesaian soal.
  • Dimasukkan dalam kolam, sehingga siapa yang mau melihatnya musti masuk kolam dan mengambil kunci dari dasarnya.
  • Di pasang di tebing dinding yang tinggi sehingga peserta harus memanjatnya untuk melihat kunci.
  • Dipasang di menara tempat flying fox. Saat itu permainan dikombinasikan dengan aktivitas flying fox.
  • Dipasang di tiang-tiang high rope, Saat itu permainan dikombinasikan dengan aktivitas high rope.

Kok bisa permainan tangram dikombinasikan dengan flying fox dan high rope? Ya itu sih bisa-bisanya kita saja. Hal itu timbul karena menyiasati fenomena peserta yang lalu menganggur setelah bermain flying fox ata sebaliknya sedang menunggu flying fox atau high rope. Perlu diketahui, permainan flying fox dan high rope tidak bisa dimainkan secara massal karena keterbatasan lintasan, perlengkapan dan operator. Maka ya giliran lah mainnya. Nah, permasalahan timbul jika ada banyak yang hendak main. Sbenarnya sih bukan masalah, hanya waktu tunggunya saja yang lama.
Katakanlah suatu kelompok berisi 15 orang akan main flying fox dalam waktu 30 menit. Untuk beraktivitas memasang alat, jalan/ naik menara, meluncur dan melepas alat katakanlah seseorang perlu waktu 10 menit, maka tiap orang akan punya waktu nganggur 20 menit. Selain bengong atau melihat/ mengamati kawannya yang sedang/ akan main, adakah aktivitas lain yang bisa dilakukan?

Tangram menjadi pilihan yang sejauh ini jitu, bagaimana caranya?
Jadi dalam pos tersebut dimainkan flying fox + tangram. Kita siapkan 8 kartu soal. Dalam waktu yang disediakan, kelompok harus sebanyak mungkin menyelesaikan tangram. Karena permainan ini sebenarnya bisa saja diselesaikan 1 orang atau berkelompok banyak orang, maka berapa jumlah pemainnya nggak masalah dong. Nah, bagi yang memerlukan kunci, bisa melihatnya ketika salah satu anggota kelompok main flying fox. Katakanlah kuncinya diletakkan di platform peluncuran. Sebelum meluncur dia melihat kunci sepuas dia mau, setelah itu meluncur, siuuutttt…..
Sampai bawah, setelah peralatan ditanggalkan dia kembali ke kelompoknya dan terlibat kembali menyususn tangram. Harapannya, ya harapannya, dia bisa memberi petunjuk karena baru saja melihat kuncinya.
Begitulah satu persatu atau dua perdua peserta diambil dari kerumunan tangram untuk flying fox, lalu setelahnya bisa kembali lagi. Simpel khan?
Berkat sistem tersebut, kalo dulu flying fox adalah pos permainan yang tidak perlu dinilai, maka sekarang pos flying fox bisa dinilai, tentu saja menilai prestasi tangramnya, bukan karena f flying foxnya, begituuu….
Lalu kalau kombinasi tangram dengan high rope bagaimana?
Jika duluuuuu high rope itu sekedar berpindah dari satu platform ke platform lainnya. Sekarang ditambah tantangannya. Di beberapa tiang platform diberi kunci-kunci tangram, tentu saja dengan bentuk yang berbeda. Sambil peserta asyik berhigh rope ria, dia mengingat-ingat kunci itu. Lho jadi 1 kunci bisa dilihat beberapa orang dari kelompok tersebut? Ya, nggak apa-apa. Khan intinya itu high rope, diwarnai saja dengan tangram.
Nah usai permainan highrope, kelompok tersebut berkerumun untuk mencoba sebanyak mungkin membuat susunan tangran sesuai kunci yang baru saja mereka amati di atas platform tadi.
Kembali, suatu permainan yang dulu sulit dinilai sekarang bisa dibuat penilaiannya.

Jadi inti permainan tangram pada periode tersebut adalah kelompok peserta diberi soal dan 7 potongan tangram, lalu mereka (berlomba-lomba) menyelesaikannya. Jika peserta memerlukan petunjuk, perwakilannya bisa melihatnya. Bolak-balik karena lupa lagi kuncinya adalah hal yang lazim ditemui, pun pula gonta-ganti perwakilan yang melihat kunci adalah hal yang biasa.
Perkembangan termutakhir, saya menggabungkan permainan tangram dengan komunikasi; bagaimana persisnya?
Dalam 1 kelompok, diambil 1 orang yang melihat kunci, sedangkan pada anggota yang lain diberi soalnya. Nah, dari jarak jauh, pelihat kunci menceritakan apa yang dia lihat tentang posisi-posisi tiap potongan tangram pada teman-temannya. Ingat lho, kunci tidak boleh diperlihatkan, hanya dilihat 1 orang yang lalu menceritakan/ menjelaskan pada kawannya. Hal ini didasari oleh pengalaman bahwa walau (perwakilan kelompok) sudah melihat kunci, namun toh soal-soal tangram yang saya buat masih relatif sulit terpecahkan.


Karena 4 kelompok main bareng, maka kunci-kunci tangram saya geletakkan saja di belakang para presenter. presenter melihat kunci, mencoba mengingatnya, lalu menghadap kawan-kawannya yang menguasai 7 potong tangram; dan dijelaskanlah apa yang dia lihat; seru.


Sekian secuplik inspirasi tentang tangram
Palembang, 11 Februari 2015.

Selamat bermain tangram




2 komentar:

  1. INSPIRATIF DAN KREATIF.... langsung praktek aja ah... makasih mas Agustinus sukses selalu

    BalasHapus
  2. Matur nuwun Mas Ruri.
    Monggo langsung dipraktikkan.

    Sukses juga untuk SINASINU-nya.

    BalasHapus