Sampul Forum AELI Edisi Februari 2013 |
Rekan-rekan, edisi pertama ini kita sangat
beruntung bisa berkenalan dengan seorang Fasilitator Experiential Learning
(selanjutnya kita sebut Fasel saja yach) yang pengalamannya terhitung komplet.
Sekomplet apakah, langsung saja kita ikuti perbincangannya.
Bang,
bisa dong memperkenalkan diri, sekaligus data-data umumnya.
Oh, gitu, baiklah,
Nama lengkap saya Dante
Mayindra, biasa dipanggil Cok Dante.
Numpang lahir di Tembilahan Tanggal
13 maret 1968.
Status sudah berkeluarga.
Alamat
di Perum Rindang Garden Blok G2 No 6 Bt. Aji Batam.
No
Telephone 0812 610 2644
Email : dante mayindra@yahoo.com
Saat ini saya menjabat sebagai
direktur operasional Ambawani Kelana Nusa (PT) yang merupakan induk perusahaan
dari Batam Outdoor Adventure Training (BOAT) dan Ventura Outdoor Adventure
Equipment.
Wow, lengkap dan luar biasa. Sekarang gimana nih cerita pertama kali Bang Cok terlibat dalam dunia EL?
Duh awalnya sih dimulai saat
kuliah dulu. Saat masih kuliah dulu saya terlibat sebagai anggota MAPALA
PROKLAMATOR UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG/
Saat itu ada teman dari
perhimpunan WANADRI (ARIJAL angkatan
Elang Rimba) yang lagi ada kerjaan di Padang. Dan beliau lah yang pertama kali
mengenalkan dunia pelatihan yang berbeda dengan pelatihan yang biasanya di
lakukan oleh organisasi.
Pada saat itu saya juga
terlibat di provider wisata petualangan.
Tahun 1999 saya hijrah ke
Batam dan mencoba berkarir sebagai kuli/karyawan pabrik
Dan selama menjadi
kuli/karyawan tersebut, saya banyak mempelajari sistem yang ada di perusahaan
tempat saya bekerja tentang pelatihan yang diadakan oleh perusahaan. Yang saya
rasakan kok pelatihan yang diadakan tidak terlalu effektif dan lebih banyak
hanya sekedar lepas budget dari perusahaan yang harus dihabiskan.
Nah dari sini saya berfikir
untuk memulai ulang lagi.
Saya bertemu dengan Kang Didi
dan Mbak Emma. Dari beliau berdua lah saya banyak mendapat pembelajaran tentang
dunia EL dan outdoor training
Bang, apa sih asyiknya bergumul dengan aktivitas semacam itu (EL)?
Asyikya di dunia pelatihan ini
kita sering ketemu dengan berbagai macam klien dari berbagai latar belakang sosial,
ekonomi, jabatan, dan lingkungan kerja. Jadi kita sendiri juga banyak belajar
secara tidak langsung dengan klien kita. Hehehe
Terus,
jika misalnya dapat orderan pelatihan nih, hal-hal apa saja yang Bang Cok
persiapkan?
Kalau dapat orderan di daerah
sendiri mungkin tidak serumit saat kita dapat diluar daerah. Kalau dapat di
daerah sendiri jelas kita ingin mengetahui latar belakang peserta, goal yang
diinginkan oleh perusahaan (klien)
Nah dari sini baru kita
siapkan program pelatihannya, menyiapkan lokasi yang diinginkan oleh klient, menyiapkan
team, menyiapkan peralatan.
Sebelum turun H-1 seluruh team
dan peralatan sudah dilokasi dan kita mempelajari lokasi tersebut, setting
area.
Nah yang agak panjang proses
nya adalah pada saat kita dapat orderan diluar daerah teroterial kita (luar
kota maksudnya), apalagi jika di area yang tidak pernah kita bermain. kita
harus survey area tersebut dahulu dengan menyiapkan berbagai form isian selama
kita atau team yang kita kirim untuk survey. Hasil tersebut yang akan kita
bahas dalam rapat team. Untuk menyiapkan keberangkatan dan eksekusi nantinya di
lokasi tersebut.
Ada nggak pengalaman paling mengesankan selama menjadi fasel?
Pengalaman yang mengesankan
saat dalam dunia pelatihan ada sedih dan gembiranya.
Dukanya saat saya baru memulai
di Batam dan diajak oleh teman untuk kerjasama dengan mereka. Setelah hampir
selesai settingan area dan pembuatan program, secara halus mereka ingin
memutuskan kerjasama, dan yang jeleknya. Mereka memata-matai kegiatan apa yang
saya buat dan kerjakan.
Gembiranya saya bisa bertemu
dengan berbagai peserta. Baik pelatihan untuk remaja mesjid, jemaat gereja,
anak sekolahan, manager perusahaan, pekerja dari berbagai suku dan bangsa.
Yang berkesan adalah pada saat
saya menangani anak-anak sekolah dari Singapura. Mereka lebih kritis dan aktif
dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka dari tempat kita sendiri.
Tapi pada saat saya di
Pekanbaru juga menangani anak sekolah. Dibandingkan dengan anak sekolah yang di
Batam, ternyata juga berbeda. Disini jadi catatan sendiri bagi saya bahwa dunia
EL tidak sama penerapan tiap daerah di Indonesia.
Wah,
pengalaman yang asyik ya. Menurut Bang Cok, peran EL dalam pendidikan kita
gimana sih?
Peran EL sebenarnya cukup
besar dan sangat besar pengaruhnya dengan dunia pendidikan. Toh EL juga dunia
yang akan mengedukasi pesertanya.
Pertanyaannya adalah apakah
kita sudah menjalankan dunia EL seperti dunia pendidikan yang ada? Seperti
pelatihan outdoor training yang dilakukan di daerah asalnya?
Kan saat ini banyak provider
yang tumbuh menjamur, Pertanyaannya adalah, apakah teman-teman di provider
menjalankan hanya bisnis semata atau
juga memikirkan edukasinya?
Bang, di Indonesia khan ada AELI, gimana pendapat Abang mengenai AELI?
AELI menurut saya merupakan
asosiasi profesi sebagaimana seperti asoiasi prosfesi yang lain yang dapat
mengarahkan dan mempunyai aturan yang harus diikuti oleh seluruh anggotanya. Tentunya
AELI harus terkait dengan departeman yang berhubungan dengan kegiatan dan
profesi, misalnya dengan DEPNAKER, PARIWISATA, DEPDIKNAS, DAN DEPARTEMEN YANG
TERKAIT Lainnya
Wah, tantangan bagi AELI tuh. Selain jadi Fasel, kayaknya Outdoor Activity Bang Cok jadikan bisnis professional nih, gimana tuh awal mulanya?
Bisnis yang terbaik itu adalah
yang berdasarkan dari hobby. Seperti yang saya sampaikan diatas. Awalnya saya
berkegiatan adalah hobby di petualangan. Disini saya melihat berbagai peluang
usaha yang tentunya bisa menghasilkan profit. Misalnya dari peralatan dan
wisata petualangan. Nah disinilah awal saya mulai terjun dibidang usaha outdoor
activity. Apalagi pada saat ini dengan semakin berkembangnya peminat baik
semakin menjamurnya yang buat provider, baik provider pelatihan maupun provider
wisata. Nah ini kan peluang usaha, dimana mereka pasti butuh jasa. Baik itu
jasa sebagai konsultan, pengadaan peralatan serta design area. Yang sering
terjadi adalah peserta yang ikut dalam paket yang disediakan sering mengoleksi
secara pribadi peralatan selama mereka berkegiatan. Nah ini peluang usaha yang
saya lihat.
Wah, suskes selalu dengan usahanya, ya Bang, Sekarang yang terakhir nih, apa pesan Bang Cok pada sesama Fasel di Indonesia.
Mari kita hormati profesi kita
sebagai FASEL. Jangan pernah mau jadi “PELACUR PROFESI”
Hargai profesi kita sendiri
dan usaha kita. Jangan asal dapat job rela mengobankan harga diri dan profesi. Karena
hal ini akan berdampak kepada yang lain, baik FASEL ataupun provider. Ini merupakan suatu
profesi, dimana banyak yang menggantungkan periuk berasnya ke kegiatan ini,
jadi dalam masalah pembayaran untuk belanja kita tetap bayar setiap selesai
event.
Pada saat kita melakukan
kegiatan di luar teritorial kita, tentunya perlu bantuan dan kerjasama dengan
provider yang menguasai daerah tersebut, nah disinilah sebenarnya perlu
kejasama kita sebagai sesama pelaku EL.
Tentang pembayaran tadi,
gimana itu maksud Abang?
Ini juga salah satu keprihatinan saya, terutama untuk teman-teman yang menjadi provider outdoor training. Banyak diantara kita itu provider yang nggak punya staf atau pegawai tetap. Jadi kalau dapat job, provider tersebut harus mencari teman-teman instruktur atau Fasel lain yang sering juga disebut part-timer. Nah, provider tentunya juga harus memperhatikan tenaga-tenaga part timer tersebut, salah satu caranya ya dengan member imbalan atau honor ketika kegiatan usai.
Ini juga salah satu keprihatinan saya, terutama untuk teman-teman yang menjadi provider outdoor training. Banyak diantara kita itu provider yang nggak punya staf atau pegawai tetap. Jadi kalau dapat job, provider tersebut harus mencari teman-teman instruktur atau Fasel lain yang sering juga disebut part-timer. Nah, provider tentunya juga harus memperhatikan tenaga-tenaga part timer tersebut, salah satu caranya ya dengan member imbalan atau honor ketika kegiatan usai.
Saya pernah dan sering juga
menjumpai beberapa teman yang sudah diajak menyukseskan suatu event, eee....
honor nggak kunjung keluar, kasihan kan mereka. Bahkan ada lho, teman yang
sudah 3 kali diajak “tampil” tetapi belum juga mendapat honor, sedih saya
melihatnya. Mau mengkritik si provider, kok ya nggak pantas dan bukan
kewenangan saya.
Kalo Bang Cok sendiri gimana sistemnya?
Kalau saya sih honor untuk
para teman-teman part timer sudah disiapkan justru sebelum kegiatan dimulai.
Kita khan bias menghitung omzet dan profit suatu acara pelatihan misalnya. Nah,
saya selalu menyiapkan amplop honor untuk para part timer sehingga langsung
seusai acara, mereka bisa menerimanya.
Kalo kegiatan ke luar daerah,
saya juga sempatkan membeli oleh-oleh untuk mereka, terutama yang sudah
berkeluarga, itu bukan dipotong dari honor mereka lho, tapi memang ada pos
khusus.
Saya khan memulai dari bawah,
mulai dari kuli, dan kini sudah berkeluarga, jadi tahu lah perasaan anak istri
kalau ditinggal suami untuk ikutan memfasilitasi event. Tentu akan senang jika
suaminya pulang dari luar daerah dengan membawa oleh-oleh.
Wah luar biasa Abang kita ini,
patut dicontoh nih oleh teman-teman provider lain.
Kalau ada yang mencontoh,
bahkan lebih baik ya syukur. Yang perlu kita ingat khan teman-teman paart timer
itu sebenarnya asset bagi provider/ perusahaan, jadi sudah seharusnya jika
mereka juga dihargai dengan layak.
Wah,
terimakasih banget Bang Dante “Cok” Mayindra atas kesempatan berbagi
pengalamannya. Semoga segala hal tadi bisa menginspirasi teman-teman Fasel
lainnya, baik yang sudah mapan, maupun sedang merintis.
Berikut ini catatan
sepak terjang Bang Cok sebagai pengakhir profil
2005 – Now :
Director of Ventura Outdoor Adventure Batam
October 2009 – Now : Operation Director of Ambawani Kelana
Nusa,
2009 – 2012 : Consultan Training
HIMPALA UNRIKA BATAM,
Consultan
Training K-PAL Politeknik Negeri Batam,
Consultan
Training Tuah Sakti Outdoor Training Camp Batalyon 134 Tuah Sakti Batam
June 2005 – 2011 : PT KSW Batam
as Maintenance
April 2004 – Sept 2004 : PT. Stanley Industry as Production
Engineer
2002 – 2004 :
PT. Pan United Shipyard Indonesia as Assistant Supervisor Marine Electrical
April 2002 – July 2002 : PT. Toyo Kanetsu Indonesia as PWHT
1999 – 2000 : PT. Yeakin Plastics
industry as Production Supervisor
1998 – 1999 : MAPALA PROKLAMATOR as
Chief Organization
1999 : Search
And Rescue as Search Mission Commander Marapi Mount West Sumatera
Heli Rescue Training
1988 to 1999 : Universitas Bung Hatta, Padang; Facultas Teknik
Industri Jurusan Teknik Elektro
1984 to 1987 : STM N 2 Padang jurusan Elektronika Padang
1981 to 1984 : SMPN Karang Anyer Dumai
1975 to 1981 : SDN
IV, Dumai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar