Tangram
adalah puzzle yang terdiri dari 7 potongan seperti berikut:
Tangram
adalah permainan yang paling tua yang dikenal dalam matematika. Perminan ini
dikembangkan pertama kali di negeri Cina dan sering disebut dengan puzzle
china. Tangram berasal dari kata Tang dan Gram. Tangram (Bahasa
Mandarin : 七巧板 (qī
qiǎo
bǎn),
secara harafiah berarti "tujuh papan keterampilan") adalah
suatu puzzle yang terdiri dari tujuh keping bangun datar (disebut
‘tans’) yang terdiri atas :
-
Dua segitiga
siku-siku sama kaki (besar)
-
Dua segitiga
siku-siku sama kaki (kecil)
-
Satu segitiga siku-siku
sama kaki (sedang)
-
Satu bujursangkar
(kecil), dan
-
Satu jajaran
genjang
- See more at: http://eostudent.blogspot.com/2013/11/tangram-media-pembelajaran-matematika.html#sthash.ah7vN627.dpuf7 Potongan puzzle Tangram |
sejarah dan perkembangannya, bisa diklik di : sejarah tangram
Jika
dibuat dari pemotongan sebuah bujur sangkar, polanya seperti ini,
Dari
7 potongan puzzle tersebut bisa disusun banyak sekali bentuk yang diidentikan
dengan sesuatu, misalnya “BURUNG atau UNGGAS” nih contohnya:
Memerhatikan contoh di atas saja,
ada 28 jenis Burung/ Unggas yang bisa dibentuk; sangat inspiratif khan?
Bagaimana memainkan tangram? Ya
sederhananya dari 7 bagian buatlah suatu bentuk tertentu; soal biasanya sudah
diberitahu, contohnya ya tadi itu, 28 soal tangram “Burung” yang bisa dibuat.
Nah, lalu apa istimewanya
permainan ini? O sangat asyik mengembangkan tangram dalam berbagai dimensi
permainan kreatif. Saya cerita keterlibatan saya dengan tangram dahulu ya.
Lebih dari 5 tahun saya mulai
mengenal tangram untuk dimainkan dan langsung mengeksesuksinya dengan membuat
dari karpet berukuran 2x2 meter.
Pernah juga saya buat
tangram dari papan tripleks 3 miilimeter berukuran 2 x 2 meter.
Dari
yang besar drastis beralih ke yang mungil, saya buat tangram dari karet busa
ukuran 28 x 28 cm.
Perkembangan
terakhir, saya buat tangram dari busa dengan ukuran 88 x 88 cm
Bagaimana soal tangram diberikan?
Macam-macam juga caranya, misalnya yang tadi sudah diungkap yaitu dengan
memberi satu atau beberapa bentuk untuk disusun.
Oh ya, tangram bisa dimainkan
secara individu paupun secara berkelompok. Dimainkan tanpa lawan, atau berlomba
dengan beberapa lawan sekaligus; semuanya bisa direkayasa.
Persoalannya adalah bagi sebagian besar pemain, menyusun tangram
adalah hal yang suangat susah. Soal yang dipikirnya sederhana penyelesaiannya,
ternyata ada juga yang sampai hampir 1 jam, 1 soal belum terpecahkan juga.
Melalui berbagai pengalaman peserta yang
kesulitan menyelesaikan tangram, maka mulai saya pikirkan petunjuk-petunjuk
atau pun kunci-kunci untuk memudahkan
peserta menyelesaikan tangram. Lha daripada misalnya mereka satu jam nggak
selesai-selesai 1 soal lalu stress, khan malah repot kita.
Katakanlah
soalnya adalah membuat tangram susunan “ikan” seperti ini:
Duluuu…. Saya memprosesnya
begini.
Ada beberapa level petunjuk/bantuan,
dari mulai yang 1 potong terbuka, 2, 3, dan 4 potong terbuka. Maksudnya begini.
Ada beberapa bagian yang diberi petunjuk di mana posisinya. Petunjuk ke-1
artinya dari 7 potongan, hanyaa 1 bagian saja yang ditunjukkan di mana
posisinya. Jika masih belum bisa dan memerlukan petunjuk/ bantuan ke-2, artinya
ditunjukkan 2 bagian, bantuan ke-3 ya 3 posisi potongan, dan bantuan keempat
itu 4 posisi puzzle. Berikut ini contohnya, berturut-turut dari petunjuk
pertama sampai keempat.
Kenapa tidak ada bantuan kelima?
yang memang tidak dibuat karena asumsinya, jika sudah dibantu sampai 4 posisi
tetapi belum bisa menyelesaikan soal, berarti itu sudah amat sangat keterlaluan
sekali. Unsur “permainan”nya jadi ilang dong, itu hampir sama nyuruh peserta
nyusun saja, unsur teka-teki atau misteri/ tantangannya hampir Nol.
Saat itu, saya membuat kartu-kartu
tangram lumayan banyak. Ada 8 soal yang dibuat = 8 kartu, tiap soal ada jawaban/kunci
= 8 kartu, dan ada 4 bantuan untuk tiap soal = 8 x 4 = 32. Jadi total
diperlukan 48 kartu; itu hanya untuk 1 set permainan berisi 8 soal, lho.
Apa akibatnya? Pertama repot
karena harus ngurus 48 kartu yang jika hendak dimainkan pengelompokan dan urutannya
pun harus pas. Kerepotan pertama mengakibatkan beberapa kartu terselip entah
kemana sehingga kerepotan kedua adalah ketika ada kartu yang rusak/ hilang,
maka laju permainan jadi tersendat atau tidak maksimal.
Namun beberapa tahun berlalu saya
menemukan strategi baru tentang penyoalan, dan pemetunjukkan permainan tangram.
Saya buat 4 set permainan dengan @ 8 soal, jadi perlu 4 x 8 = 32 kartu. Ada 8
kunci = 8 kartu. Ditambah 2 lembar kunci
yang berisi @ 4 jawaban. Total ada 42 kartu untuk 8 pertanyaan, tapi ada 4 set.
Contoh kuncinya ya hanya seperti ini:
Inilah soal yang dalam beberapa bulan terakhir ini jadai andalan saya: Goose, Horse,
Snail, Camel, Fish, Duck, Cat, dan Fox, masing-masing dibuat 4 set dengan warna
beda: Biru, Merah, Hijau, dan Kuning.
Lalu bagaimana memainkannya?
Gampang, soal dibagikan, bisa
langsung 4 kelompok main dengan soal yang sama (dibedakan dengan warna soal);
jika ada kelompok yang ingin minta bantuan, dia bisa melihat jawaban di suatu
tempat yang agak jauh dari tempat mereka menyelesaikan soal. Jika sudah melihat
ternyata tak kunjung berhasil, bagaimana, ya diberi kesempatan melihat lagi.
Intinya, perlu bantuan/ petunjuk, lihatlah. Apakah untuk melihat kunci ada
kompensasi tertentu, bisa saja dibuat begitu, bisa pula tidak, fleksibel sesuai
keinginan kita lah.
Dengan metode tersebut, maka
keempat kelompok bisa melihat kunci secara bersamaan, ya nggak apa-apa.
Hal yang bikin asyik adalah di
mana kunci jawaban tersebut diletakkan. Beberapa yang pernah saya lakukan
adalah menempatkan kunci pada:
- Diletakkan di suatu tempat yang berjarak 10-20 meter dari tempat penyelesaian soal.
- Dimasukkan dalam kolam, sehingga siapa yang mau melihatnya musti masuk kolam dan mengambil kunci dari dasarnya.
- Di pasang di tebing dinding yang tinggi sehingga peserta harus memanjatnya untuk melihat kunci.
- Dipasang di menara tempat flying fox. Saat itu permainan dikombinasikan dengan aktivitas flying fox.
- Dipasang di tiang-tiang high rope, Saat itu permainan dikombinasikan dengan aktivitas high rope.
Kok bisa permainan tangram dikombinasikan dengan flying fox dan high rope? Ya itu sih bisa-bisanya kita saja. Hal itu timbul karena menyiasati fenomena peserta yang lalu menganggur setelah bermain flying fox ata sebaliknya sedang menunggu flying fox atau high rope. Perlu diketahui, permainan flying fox dan high rope tidak bisa dimainkan secara massal karena keterbatasan lintasan, perlengkapan dan operator. Maka ya giliran lah mainnya. Nah, permasalahan timbul jika ada banyak yang hendak main. Sbenarnya sih bukan masalah, hanya waktu tunggunya saja yang lama.
Katakanlah suatu kelompok berisi 15 orang akan main flying
fox dalam waktu 30 menit. Untuk beraktivitas memasang alat, jalan/ naik menara,
meluncur dan melepas alat katakanlah seseorang perlu waktu 10 menit, maka tiap
orang akan punya waktu nganggur 20 menit. Selain bengong atau melihat/
mengamati kawannya yang sedang/ akan main, adakah aktivitas lain yang bisa dilakukan?
Tangram menjadi pilihan yang sejauh ini jitu, bagaimana
caranya?
Jadi dalam pos tersebut dimainkan flying fox + tangram. Kita
siapkan 8 kartu soal. Dalam waktu yang disediakan, kelompok harus sebanyak mungkin
menyelesaikan tangram. Karena permainan ini sebenarnya bisa saja diselesaikan 1
orang atau berkelompok banyak orang, maka berapa jumlah pemainnya nggak masalah
dong. Nah, bagi yang memerlukan kunci, bisa melihatnya ketika salah satu
anggota kelompok main flying fox. Katakanlah kuncinya diletakkan di platform
peluncuran. Sebelum meluncur dia melihat kunci sepuas dia mau, setelah itu
meluncur, siuuutttt…..
Sampai bawah, setelah peralatan ditanggalkan dia kembali ke
kelompoknya dan terlibat kembali menyususn tangram. Harapannya, ya harapannya,
dia bisa memberi petunjuk karena baru saja melihat kuncinya.
Begitulah satu persatu atau dua perdua peserta diambil dari
kerumunan tangram untuk flying fox, lalu setelahnya bisa kembali lagi. Simpel
khan?
Berkat sistem tersebut, kalo dulu flying fox adalah pos
permainan yang tidak perlu dinilai, maka sekarang pos flying fox bisa dinilai, tentu
saja menilai prestasi tangramnya, bukan karena f flying foxnya, begituuu….
Lalu kalau kombinasi tangram dengan high rope bagaimana?
Jika duluuuuu high rope itu sekedar berpindah dari satu
platform ke platform lainnya. Sekarang ditambah tantangannya. Di beberapa tiang
platform diberi kunci-kunci tangram, tentu saja dengan bentuk yang berbeda.
Sambil peserta asyik berhigh rope ria, dia mengingat-ingat kunci itu. Lho jadi
1 kunci bisa dilihat beberapa orang dari kelompok tersebut? Ya, nggak apa-apa.
Khan intinya itu high rope, diwarnai saja dengan tangram.
Nah usai permainan highrope, kelompok tersebut berkerumun
untuk mencoba sebanyak mungkin membuat susunan tangran sesuai kunci yang baru
saja mereka amati di atas platform tadi.
Kembali, suatu permainan yang dulu sulit dinilai sekarang
bisa dibuat penilaiannya.
Jadi inti permainan tangram pada periode tersebut adalah
kelompok peserta diberi soal dan 7 potongan tangram, lalu mereka
(berlomba-lomba) menyelesaikannya. Jika peserta memerlukan petunjuk,
perwakilannya bisa melihatnya. Bolak-balik karena lupa lagi kuncinya adalah hal
yang lazim ditemui, pun pula gonta-ganti perwakilan yang melihat kunci adalah
hal yang biasa.
Perkembangan termutakhir, saya menggabungkan permainan
tangram dengan komunikasi; bagaimana persisnya?
Dalam 1 kelompok, diambil 1 orang yang melihat
kunci, sedangkan pada anggota yang lain diberi soalnya. Nah, dari jarak jauh,
pelihat kunci menceritakan apa yang dia lihat tentang posisi-posisi tiap potongan
tangram pada teman-temannya. Ingat lho, kunci tidak boleh diperlihatkan, hanya
dilihat 1 orang yang lalu menceritakan/ menjelaskan pada kawannya. Hal ini
didasari oleh pengalaman bahwa walau (perwakilan kelompok) sudah melihat kunci,
namun toh soal-soal tangram yang saya buat masih relatif sulit terpecahkan.
Karena 4 kelompok main bareng, maka kunci-kunci tangram saya geletakkan saja di belakang para presenter. presenter melihat kunci, mencoba mengingatnya, lalu menghadap kawan-kawannya yang menguasai 7 potong tangram; dan dijelaskanlah apa yang dia lihat; seru.
Sekian secuplik inspirasi tentang tangram
Palembang, 11 Februari 2015.
Selamat bermain tangram